Sunday, November 6, 2011

3. Azar, Ayah Ibrahimkah?



آزَر ãzar. Para peneliti Barat mengatakan kata (nama) ini diambil dari sumber yang tidak jelas (ambiguous), tapi para ahli bahasa Muslim menyebut asalnya dari kata  أ- ز- ر seraya mengakuinya sebagai nama asing (bukan Arab). Dalam Al-Qurãn nama ini hanya muncul sekali.  Kaum ulama kadang menyebutnya sebagai ayah Ibrahim, bersandar pada (6: 74)  وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ ءَازَرَ أَتَتَّخِذُ أ!صْنَامًا ءَالِهَةً... pada waktu itu Ibrãhîm mengatakan kepada ayahnya, Ãzar, ‘mengapa kamu memperlakukan berhala-berhala sebagai tuhan?’. Di antara mufassirin ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan abîhi (bapaknya) adalah pamannya tanpa menyebut alasan yang jelas.[1] Isyarat Ãzar sebagai bapak Ibrahim juga terdapat dalam (9: 114 dan 19: 42-49), yang di dalamnya digambakran Ibrahim menyalahkan bapaknya yang musyrik. Karena itu Ibrahim pernah memohon agar Tuhan mengampuni bapaknya (37: 85 dan 43: 26-28). Namun ditegaskan bahwa Ibrahim hanya akan memintakan ampun bagi bapaknya bila sang bapak setuju untuk menerima da’wahnya. Tapi setelah mengetahui bapaknya tetap menjadi ‘musuh Tuhan’, ia memarahinya dan menyatakan berlepas diri dari apa pun yang dilakukan bapaknya. Penyebutan Ãzar sebagai bapak Ibrahim ditolak oleh orang Kristen, karena Bible, kitab suci mereka, menyebut bapak Ibrahim (Abraham) adalah Terah.


[1] catatan kaki terjemahan Departemen agama.

No comments:

Post a Comment