أثر atsar(un) jejak (kaki, kendaraan dsb), cap, jalur,
puing, peninggalan; benda atau bangunan penting di suatu tempat, tugu;
wewenang, anugerah; (kk) menandai; membuat dokumen; melalui, menelusuri,
menyalurkan; menganugerahi, menaikan pangkat. Dari akar ini 21 kali muncul
dalam Al-Qurãn yaitu: يُؤْثَرُ yu’tsar
sekali, آثَرَ ãtsara lima
kali; أَثَرٌ atsar(un) tiga kali; آثَارٌ ãtsãr(un) 11 kali dan أَثَارَةٌ atsãratun sekali.
يُؤْثَرُ yu’tsar
[fi’il mudhari majhul, dari fi’il madhi majhul
أُثِرَ utsira diwariskan
dari satu generasi ke generasi berikutnya (74: 24) فَقَالَ إِنْ هَذَا إِلاَّ
سِحْرٌ يُؤْثَرُ Maka dia mengatakan, “Ini hanyalah sebentuk sihir warisan
(nenek-moyang).”
آثَرَ ãtsara [kata kerja pola IV, bisa juga pola
III, lihat pembahasan tentang آتَى ãtã menganggap lebih baik, memandang lebih
penting, lebih mengutamakan; mengajukan; menganugerahi (87: 16) بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ
الدُّنْيَا Tapi kalian menganggap kehidupan dunia ini lebih penting.
*(59:
9) وَيُؤْثِرُونَ
عَلَى أَنْفُسِهِمْ Yakni mereka (kaum Anshar) lebih mengutamakan (kaum
Muhajirin) dari diri mereka sendiri.
أَثَرٌ atsar(un) [kata benda,
jamaknya آثَارٌ
ãtsãr(un)] 1 jejak; cap; kesan; tampilan (48: 29) سِيمَاهُمْ
فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
Ciri mereka
tampak pada segi-segi (kehidupan) mereka (yang menandai) kepatuhan (terhadap
Allah). (Terj.
Dep-Ag: tanda-tanda mereka tampak pada
muka mereka dari bekas sujud). 2 tanda, perwujudan, bukti (30: 50) فَانظُرْ
إِلَى آثَارِ رَحْمَةِ اللَّهِ كَيْفَ يُحْيِ الأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا Maka
perhatikanlah bukti-bukti rahmat (kasih-sayang;
ilmu) Allah, bagaimana Ia (dengan ilmuNya) menghidupkan (menyuburkan) bumi setelah
mati-(gersang)-nya. 3 perbuatan; dampak; reruntuhan, puing,
peninggalan, petilasan; akta (40: 21) فِي الأَرْضِ هُمْ
أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَآثَاراً Mereka(bangsa-bangsa terdahulu) mempunyai kemampuan serta
meninggalkan petilasan yang lebih hebat di bumi dari mereka (penentang da’wah Nabi Muhammad); 4 ajaran, seperti dalam tafsir
Ar-Rãzî – juga Isa Bugis - untuk (20: 96) قَالَ
بَصُرْتُ بِمَا لَمْ يَبْصُرُوا بِهِ فَقَبَضْتُ قَبْضَةً مِنْ أَثَرِ الرَّسُولِ Dia
(Samiri) menjawab (pertanyaan Musa),”Aku
mengetahui apa yang tidak mereka ketahui. Maka aku mengambil beberapa ajaran rasul…”. (Menurut penafsiran lain yang
lebih populer: Aku mengambil segenggam – tanah – bekas telapak kaki Rasul).
أَثَارَةٌ atsãratun [kata
benda, masdar] jejak; peninggalan sejarah; puing, reruntuhan; dokumen (46: 4) اِئْتُونِي
بِكِتَابٍ مِنْ قَبْلِ هَذَا أَوْ أَثَارَةٍ مِنْ عِلْمٍ
Tunjukkan padaku
sebuah kitab sebelum (Al-Qurãn) ini, atau sebuah dokumen (berisi catatan) ilmu.
No comments:
Post a Comment